Kamis, 03 Mei 2012

Mengenal Karakter Lewat GOLONGAN DARAH (funny cartoon)

Ini barusan buka-buka bacaan tentang golongan darah, terus nemu link http://keluargabahgia.multiply.com/journal/item/39?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Sumpah ngakak abis setelah baca ini..
Dan banyak benernya.. berhubung aku bergolongan darah B.
Ternyata memang B itu Bandel... Gyahahahaaa.. Ampuni aku Ya Allah...

Jangan salahkan, kalo tiba2 senyum-senyum sendiri atau ngangguk-ngangguk sendiri...

Enjoy it...









Demikian. Mudah-mudahan jadi bahan refleksi. Jika ada yang bisa dijadikan pembenaran, syukurlah, tapi kalau kiranya ada yang nggak cocok... namanya jg manusia, ada khilafnya, walaupun kesimpulan ini dihasilkan melalui penelitian orang Jepang.

Baydewey induk linknya ada disini, silahkan baca:
http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/touch-my-heart-mengenal-kepribadian-anak-menurut-golongan-darah/



Selasa, 03 April 2012

Run baby run... (mari jogging)
















Sudah sebulan ini aku melihat sepasang sneakers teronggok dengan manja di dalam lemari kamar mess.
Sneakers ini niatnya dibawa untuk nemenin aku lari..
Tapi sampe 55 hari di Semarang, badanku nggak berkompromi untuk bangun dari kemalasan.
Tugas-tugas kuliah yang lumayan bejibun mungkin menjadi salah satu kontributornya *heleeeh alesan wae*.

Sampai akhirnya di hari 56, alarm di henpon yang di-set untuk reminding-mari-mari-jogging (dari awal) kusambut juga dengan senang hati.
Kenapa harus jogging? kenapa nggak ngegym atau futsal (eh buset..) muahahaha..
Pertama, buat model orang kere kayak aku, jogging adalah priority buat kantong.
Kedua, ngegym juga oke, banget malah. Cuma butuh menyediakan waktu khusus dan aku belom ngerti tempat gym daerah sini.
Ketiga, futsal? aaah gilee lu, gw kagak bisa maen.. Yang ada nanti malah tu bola aku jebolin ke gawang sendiri.

Naaah, abis jogging tadi aku masih rasain efek endorfinnya... puas.. senang.. nggak jelas.. haha. Kepikiran iseng-iseng mau bagi-bagi tips, walopun nyatut dari link tetangga. Enjoy.

Jogging contribute for psychological

Secara psikologis, jogging bisa membangun kepercayaan diri. Dengan jogging, seseorang akan tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih tabah dalam menghadapi setiap masalah. Dengan manfaat yang didapat dari jogging seperti penurunan berat badan, meningkatkan stamina, dll, jogging secara tidak langsung membantu meningkatkan kepercayaan diri.

Menghilangkan stres
Saat jogging, kita bisa melupakan sejenak mengenai masalah hidup dan mengatur kembali pikiran yang mungkin sedang kacau. Jika sedang marah atau kesal, sprint akan membantu kita mengatasinya.

Memperbaiki sikap
Salah satu manfaat jogging yang kurang dikenal adalah memperbaiki sikap. Saat jogging, tubuh memproduksi hormon yang disebut endorfin. Hormon ini bertanggung jawab untuk memberikan rasa kebahagiaan atau euforia. Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa jogging bisa menghilangkan stres.

Kenalan baru, komunitas baru
Dengan jogging, tak menutup kemungkinan seseorang akan bisa menemukan banyak kenalan baru. Biasanya keuntungan ini akan didapat saat jogging di tempat umum, seperti di lapangan umum terbuka misalnya. Tak hanya dapat kenalan baru dan komunitas baru, jogging bisa bikin mata segar alias bisa cuci mata. (cihuuuuy...)


Banyak manfaat lain dari jogging yang mungkin belum disebutkan. Yang pasti dengan jogging, seseorang akan jauh lebih sehat dan hemat daripada pergi ke gym.

Jadi lebih baik gunakan uang untuk membeli sepasang sepatu lari yang baik, sedikit pemanasan, dan mulailah jogging.



DO and DON'T dalam jogging

Walau terlihat mudah dan sederhana, ada beberapa hal yang tetap harus kita perhatikan agar manfaat yang dirasakan dapat lebih maksimal dan meminimalkan resiko cedera.

DO:

1.Pastikan tubuh telah siap sebelum memulai jogging dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Dengan pemanasan yang baik kita dapat jogging dengan periode waktu yang lebih lama. Lakukan gerakan pemanasan dengan gerakan perlahan dan percepat secara bertahap. Pemanasan yang dapat di lakukan antara lain lari-lari kecil, bersepeda atau peregangan.

2.Gunakan pakaian yang tepat, yang memberikan sirkulasi udara yang baik dan dapat menyerap keringat. Untuk wanita kenakan sports bra yang dapat menopang payudara saat berlari dan menghindari sakit punggung. Pemilihan sepatu yang tepat dapat menghindari risiko cedera pada kaki dan sakit punggung juga tekanan pada kaki saat berlari.

"If you are a runner, whether it be a beginner or expert runner, the question of when to buy new sneakers is very important. That is because worn out sneakers is one of the major contributors to running injuries. Your running shoes absorb the shock of the ground and cushion your feet, giving them the stability they need to run safely. If your sneakers have lost their shock absorption, you are more prone to stress injuries in your legs and joints.

Looking for wear on your shoes is not the best way to determine whether they need to be replaced. That is because the mid sole (the part that actually provides the cushioning and stability for your feet) breakdown before the bottom soles show any signs of wear. The best way to determine if you need to replace your running sneakers is if you’ve been feeling more muscle fatigue, shin splints or joint pain in your legs or knees, especially if your running regimen has not changed drastically. This is a sure sign that your sneaker is no longer providing the appropriate cushioning for your feet.

A good rule of thumb is to replace your running sneakers every 300 – 400 miles. The factors in determining whether or not you change them at 300 or 400 is mainly your body weight and the surface on which you run. If you are a smaller runner, you can go toward the 400 mile mark but if you are a heavier runner, stick to the 300 mile mark. Same goes for the surface in which you run. If you run on pavement, replace your shoes toward the 300 mile mark. If you run on a treadmill, you can go toward the 400 mile mark.

Be sure to buy your new running shoes before you get to the 300 or 400 mile mark as you want to have a good two weeks to wear them in before you start running in them."


3.Jangan abaikan pendinginan setelah jogging. Berjalanlah dengan perlahan sambil lakukan peregangan pada bagian-bagian tubuh tertentu (tangan,kaki juga perut). Peregangan akan memberikan efek relaks pada tubuh dan mengembalikan stamina untuk jogging di hari berikutnya.


DON'T:

1.Hindari minuman yang mengandung kafein dan gula yang tinggi ketika Jogging (soda, jus atau kopi), hal ini akan membuat tubuh dehidrasi. Minumlah air putih begitu selesai jogging atau ketika merasa benar-benar haus agar tubuh terhidrasi dengan baik.

2.Tempat yang terlalu ramai dengan kendaraan bermotor dan polusi udara bukanlah solusi yang tepat. Jika memungkinkan pilihlah taman kota atau kawasan hijau di sekitar rumah Anda, tentu lebih sehat bukan.

3.Memaksakan tubuh untuk terus beraktifitas jika Anda merasakan mual, pusing atau nyeri pada bagian tubuh tertentu

GO RUNNERS !!


http://ddsulai.blogspot.com/2012/03/manfaat-jogging-secara-psikologis.html http://dgroovesports.com/hal-penting-bagi-anda-sebelum-jogging/ http://www.losingweightzone.com/tag/replacing-running-sneakers/


Senin, 12 Desember 2011

Centil-centilan

Apa yang terjadi ketika tangan mulai menjamah wajah? Dorongan untuk membersihkan pori-pori dari komedo yang menjerit ingin dikeluarkan (heeuh, lebaynya).


Waktu asik-asiknya ngubek-ngubek muka sendiri, tiba-tiba aku dialihkan dengan kemunculan Malinda Dee di tivi. Sosoknya hadir di pengadilan untuk kesekian kali dalam kasus pencurian dana nasabah di tempatnya bekerja. Sebenarnya bukan itu fokusku. Aku nganga liat kulit sama bodinya. Kayak patung manekin yang biasa ada di etalase toko itu lho. Putihnya kayak porselen. Padahal aku nggak pernah tahu porselen tuh seperti apa (#ngek).


Dan aku makin yakin, kebutuhan skin care bagi beberapa wanita adalah sebuah keharusan. Betapa tidak, satu orang yang seperti Malinda itu saja bisa dengan setengah hartanya mempercantik diri. Bagaimana dengan satu orang lagi, dua orang lain, sampai beberapa orang kemudian. Bahkan mungkin ketika seorang perencana keuangan menanyakan pengeluaran yang paling primer itu apa, selain sembako, listrik, air, dan transport, maka biaya skin care akan sulit sekali disingkirkan dari kelompok kebutuhan tersebut. Apakah kamu model wanita seperti itu? Hmm, kalaupun iya, masih banyak waktu untuk berpikir ulang apa sebenarnya kebutuhan yang paling kamu butuhkan.


Halaah, aku ini sok-sokan ngomentarin orang, padahal jauh dilubuk hati, aku pun punya keinginan yang sama untuk mempercantik diri. Gehehe munafik ya...


FYI, aku adalah orang yang cukup cuek dengan urusan penampilan, appeareance, style look, fashion, trend, dan sodara-sodaranya. Karakter ini akan sangat lumrah dimaklumi untuk yang masih bersekolah. Kalau yang sudah kuliah masih cuek seperti ini, nah lho.. berhati-hatilah. Masa itu adalah masa transisi, dimana kelak suatu saat nanti kita akan menemukan jalannya. Betulkah kita butuh dandan dan bagaimana kita menempatkan dandan? (Stop! Sumpah ini nggak penting banget #denial). Muahahaha..


Lagian, dimasa yang dibilang orang “masa dewasa” adalah masa pengukuhan (apa pulak ini bah?). Haha maksudnya, waktu dimana kita sebagai wanita akan menapaki hidup yang jauh lebih rumit dari sebelumnya. Tuntutan untuk segera bekerja (karena udah ngabisin duit bokap-nyokap sampai lulus kuliah), tuntutan untuk cepat menikah (karena adek-adek cewe dirumah sudah dilamar orang), tuntutan untuk memiliki jaringan sosial yang luas (biar nggak dibilang kudet alias kurang-apdet) dan tuntutan untuk punya tabungan sendiri (untuk mengantisipasi kalo-kalo dapet suami yang pelit). Gyahahaha, ekstrim bener yak?. Itu kan gambaran hidup seseorang. Kupikir akan lebih nyaman jika tuntutan itu didasari ketulusan dan tanpa pamrih, walaupun mungkin sulit.


Nah, pada beberapa wanita mungkin tuntutan itu membutuhkan penawar,karena terkadang tuntutan itu seperti obat, obat yang bila tertumpuk lama-lama berubah menjadi racun. Yakin deh, setiap wanita akan merasa terhibur saat melihat bayangan dirinya begitu cantik di dalam cermin. Setidaknya menurut dirinya sendiri. Eh eh jangan ketawa ya, buat orang-orang yang cuek-anti dandan, jangan memungkiri deh (hehe nyari temen #ngek).


Itu dia, tameng untuk anti-dandan akhirnya luluh juga ketika penghuni dunia lain bermunculan di wajah. Yup yup! Si komedo, cucunya komedo, embahnya komedo, adeknya jerawat, si keling minyak, dan si bercak hitam. Wuuuih ngeri. Apa ini hasilnya kalau terlalu cuek dengan wajah? Hmmm, harus tanya ke yang ahlinya. Kapan ya?


Betewe di dekat rumahku ada klinik kecantikan yang sudah punya nama, banyak dokter aestethic-nya. Ada keinginan kesana, cuma menurut beberapa temanku mereka nggak cocok. Karena kalau sudah berhenti perawatan, kondisinya akan menurun dan kembali ke awal, sama dengan kondisi pertama kali wajah begajulan. Tapi ada juga sih yang cocok, sampai kulitnya beniiiing, urat-uratnya keliatan (hiii jadi ngeri). Yah, balik lagi. Itu tergantung kulit kita, cocok-cocokan. Tapi jika sudah ada yang merekomendasikan, kenapa tidak dicoba. Yang pasti tidak berlebihan, tidak menjadikannya kebutuhan primer, tidak aneh-aneh, dan kalau bisa alami (#eh, ada gitu?).


Selasa, 06 Desember 2011

ternyata dengan IKHLAS, doaku terwujud

Selama ini doa bagiku adalah 'benda' yang istimewa, karena merasakan terkabulnya doa adalah hal yang luarbiasa. Bener gak kalau selama ini kita merasa hanya seberapa persen saja doa-doa dikabulkan Allah. Bahkan mungkin bagi beberapa orang merasa gak pernah dikabulkan doanya.

 
Namun pagi ini, aku memiliki pandangan baru tentang doa.
Tadi pagi aku bangun dengan kepala yang pusiiiing sekali. Kugeleng-gelengkan kepala, tetap tidak hilang. Minum obat? Nggak deh, rasanya ini cuma pusing biasa, kataku dalam hati.
Susah payah aku berusaha untuk tidak merasakannya selama perjalanan berangkat ke kantor. Sesekali kupejamkan mata, dengan harapan sakitku akan hilang seketika.

Eh, seraya tidur-tidur ayam.. aku baru ingat tadi malam baru saja membaca buku Quantum Ikhlas. Itu mengingatkanku tentang doa.. Doa yang akhirnya bisa menyembuhkanku. Aku kutip sedikit pelajaran dari buku itu disini.

Menurut penulis buku tersebut, doa itu terbuat dari pikiran. Sementara kita berpikir (baik atau buruk) setiap saat, sesungguhnya kita berdoa setiap saat. Sementara Tuhan menjanjikan bahwa setiap doa kita selalu dikabulkan. Semua yang kita inginkan sebetulnya sudah tersedia secara melimpah di alam semesta ini. Kita tinggal mengambilnya dengan piranti bernama doa (yang tepat).

Jika Tuhan sudah menjanjikan bahwa doa yang kita lakukan pasti dikabulkan, sementara kita berdoa setiap saat, itu artinya selama ini doa kita sebenarnya sudah dikabulkan. Wujudnya adalah hidup kita. Hidup kitalah hasil dari doa kita selama ini. Hasil dari pikiran kita selama ini, baik pikiran yang postif maupun negatif. Kalau doa kita baik, kita akan mendapatkan yang baik, begitu pula sebaliknya.

Unsur lain pembuat doa adalah perasaan. Pikiran adalah hasil dari perasaan kita. Merasa sedih karena lama membujang menimbulkan pikiran untuk mencari pasangan hidup. Doanya adalah meminta jodoh. Perasaan malu karena masih menumpang di rumah mertua mendorong timbulnya pikiran untuk membeli rumah sendiri. Doanya, meminta kemampuan membeli rumah sendiri. Merasa tidak enak badan akan memunculkan pikiran untuk membeli obat atau pergi ke dokter. Doanya adalah meminta kesembuhan. Nah, ini dia, pas banget dengan yang kualami sekarang.

Setelah sadar akan maknanya, tidak ada salahnya kucoba metode doa yang ada.
  1. Pertama, kucoba memahami bahwa aku sedang tidak sehat. Badan rasanya nggak enak. Mata terasa ditarik-tarik, dengan rasa pusing yang luar biasa.
  2. Kedua, aku tetapkan keinginan yang berupa afirmasi. Aku bilang pada diriku sendiri "Aku merasa bahagia karena pusingku hilang, dan badanku sehat bugar"
  3. Ketiga, seakan niat-niat tadi terwujud menjadi kenyataan, sambil terpejam kubayangkan gambar diriku yang sehat, bugar, dan bisa melakukan pekerjaan kantor dengan semangat. Lengkap dengan gaya lebay ala fitri tropica (haha).
  4. Terakhir, sambil membayangkan, kusyukuri dalam hati sekan hal itu sudah benar-benar menjadi kenyataan. Alhamdulillahirobbil'alamin. Aku yakinkan hati. Namun, kemudian aku ikhlaskan semuanya kepada-Nya. Biar kemudian Dia yang atur.
Selesai kulakukan itu, tanpa sadar keretaku sudah sampai di stasiun pemberhentian dekat kantorku. Masih dengan nyut-nyutan dikepalaku, senyum terus tersungging diwajahku. Tukang ojeg langganan pun heran, wah tumben nih si embak jutek pagi ini ramah, mungkin pikirnya. Sepuluh menit kemudian ketika sampai di kantor, aku baru sadar ternyata kepagian. Ya sudah mumpung masih pagi aku ke kantin dulu deh, niatku. Tapi ketika berjalan melewati mushola entah kenapa aku sangat ingin berwudhu, tanpa niat yang jelas kuambil sajadah, kupakai mukena, sampai akhirnya kusadar aku melakukan sholat. Seketika pusing yang kurasakan sudah tidak terasa. Sehat banget rasanya. Syukur alhamdulillaaaaaah.

Astagfirullah, baru nyadar juga, tadi sholat nggak jelas niatnya apa. Akhirnya aku memutuskan untuk sholat kembali, kali ini dengan niat untuk sholat dhuha.

Sambil tak habis pikir mengapa sakitku bisa secepat ini hilang, aku berulang-ulang mengucap syukur. Terimakasih Ya Allah. Kepada siapa lagi aku percaya selain Engkau? Engkaulah Maha Pemurah.



Rabu, 30 November 2011

hadiah untuk hubby

From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I'd give my last breath
From this moment on

I give my hand to you with all my heart
Can't wait to live my life with you, can't wait to start
You and I will never be apart
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment
I will love you as long as I live

From this moment on....

Memang aku gak bakat jadi pencipta lagu, mungkin hanya bisa bernyanyi di dalam kamar mandi. Itupun pelan-pelan dan malu-malu. Tapi liriknya Shania Twain ini cukup sama rasanya dengan apa yang bisa dirasakan disini (tepuk-tepuk dada). Happy anniversary my hubby.. ::kiss-kiss::hug-hug::

Rabu, 26 Mei 2010

Nikmati Teriknya Teluk Ambon

Ada yang menampar wajahku!!


*sopo kui? sopo?!!*


kanan.. tiada.. kiri.. tiada..
eh gak taunya cuma angin. dan ini bukan yang biasa.


luar biasa angin itu menamparku.
menyibak kerudung hitamku.


teluk ambon
saat itu kuberada


disinilah aku mendayung
senang rasanya...


"Dek.. ngapain kamu diujung situ, nanti jatoh! Sini.. sini" ujarku pada seorang anak kecil.
"Tidak apa-apa sudah kaka, dia su biasa" kata bapak pendayung kapal yang aku tumpangi.





Dia bercerita tentang kebiasaan anaknya yang senang 'nangkring' disamping sampan ayahnya, selepas pulang sekolah.
Kuamati anak itu, ia sesekali mengipaskan telapak tangannya dihangatnya air laut.
Sesekali pula berjalan & berjingkat meniti rangka sampan, sambil ngeri aku dibuatnya *kalo ni sampan kebalik gimana cuy?*


Lima belas menit lamanya kami menyusuri laut dalam Teluk Ambon,
yang rencananya diruas itu akan dibuat sebuah jembatan besar,
penghubung Galala dan Poka.
Kabar menggembirakan pastinya, transportasi akan lebih cepat, praktis, nyaman.
Transportasi laut pun di nomor dua-kan. Jadi.... mungkin ada beberapa orang yang perlu menyesuaikan diri dengan keadaan ini nantinya.
Termasuk para pendayung sampan ini.
Tapiii.. nggak lah, Tuhan selalu menempatkan rizkinya ditempat yang semestinya, terutama orang yang bersyukur..





Satu hal lagi.. pendangkalan di teluk ini ternyata nampak nyata di mata.
Buktinya.. "pluk.. ceplak.. ceplak.." anak kecil itu tiba-tiba meloncat dari sampan, padahal daratan teluk masih 500 meter dari laut..

Aku hanya penikmat saja.
Cuma bisa terpukau.. mengira-ngira.. dan berujar semaunya.
Yang bisa di-share, ya di share saja..




Ini hari pertama. Sementara aku puas.
(ok nyuwun pamit)